Jumat, 26 April 2013



 
ZAT BERBAHAYA PADA MAKANAN
BAHAYA BORAKS DAN FORMALIN
Oleh:

1.  NAELI ROHMAH.4TPHP2.6813


     A.    Pengertian boraks dan formalin
Formalin dan boraks adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet makanan. Padahal apabila digunakan sebagai pengawet makanan sangat berbahaya bagi kesehatan.
    1.         Formalin
Formalin adalah bahan kimia yang berupa cairan dalam suhu ruang, tidak berwarna,bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, dan digunakan di industri tekstil dan kayu lapis. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan methanol hingga 15 persen. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet makanan karena jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia bisa menyebabkan tenggorokan terasa panas dan menyebabkan kangker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Cara penyimpanan formalin:
a.       Jangan disimpan di lingkungan temperatur di bawah 15 oc.
b.      Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat, alumunium murni, polietilen atau poliester yang dilapisi fiberglass.
c.       Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja biasa, tembaga, nikel atau campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.
d.      Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di atas 60 derajat celcius.
2.      Boraks
       Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna  putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie
basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi sedikit-sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

B . Makanan yang mengandung boraks dan formalin
1.       Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin:

a.       Tahu
1)      Bentuknya sangat bagus.
2)      Kenyal tapi tidak padat.
3)      Tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
4)      Bau agak menyengat.
5)      Aroma kedelai sudah tak nyala lagi.

b.      Bakso
1)      Teksturnya sangat kenyal.
2)      Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai 5 hari.

c.       Ikan
1)      Warna putih bersih.
2)      Kenyal.
3)      Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
4)      Awet pada suhu kamar sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
5)      Tidak terasa bau amis ikan.

d.      Ikan Asin
1)      Ikan berwarna bersih cerah.
2)      Tidak berbau khas ikan.
3)      Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25ºC).
4)      Tidak mudah hancur.
5)      Tidak dihinggapi lalat.

e.       Ayam potong
1)      Berwarna putih bersih..
2)      Teksturnya kencang.
3)      Tidak disukai lalat.
4)      Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

f.   Mi basah
1)      Bau sedikit menyengat
2)      Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), tidak mudah putus, dan tidak lengket.
3)      Awet sampai dua hari dalam suhu kamar (25º Celsius), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius).

2.      Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks:
Cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji coba laboratorium, semua bisa jelas. Namun dilihat dari luar tetap bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
a.         Mi basah
1)      Teksturnya kental.
2)      Terlihat lebih mengkilat.
3)      Tidak lengket.
4)      Dan tidak mudah putus.
b.         Bakso
1)      Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
2)      Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
3)      Tahan lama atau awet beberapa hari.
4)      Bila dilempar ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
5)      Warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi cenderung keputihan.
6)      Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata disemua bagian, baik di pinggir maupun tengah.
c.         Gula merah
1)      Sangat keras dan susah dibelah.
2)      Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.
C.       Dampak Penggunaan Boraks Dan Formalin Bagi Kesehatan
Boraks dan formalin berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia, karena mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan tidak layak untuk dikonsumsi. Disini akan dijelaskan tentang pengaruh-pengaruh boraks dan formalin bagi kesehatan.
1.      Efek toksinnya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara komulatif dan penggunaannya berulang-ulang.
Beberapa pengaruh boraks terhadap kesehatan:
a.       Tanda dan gejala akut:
1)      Muntah-muntah
2)      Perut terasa sakit atau diare
3)      Konvulsi
*      Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan.
*      Penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif apabila digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun berbahaya, karena ingin mencari keuntungan masih banyak produsen makanan yang tetap menggunakan boraks dan formalin tanpa memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan produsen menggunakan  boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan karena kedua bahan kimia tersebut mudah digunakan dan mudah didapat, serta harganya relative murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus sehingga banyak anak-anak yang tertarik untuk membelinya. Contohnya bakso dan kerupuk, bakso yang menggunakan boraks dan formalin memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging. Sedangkan kerupuk yang mengandung boraks apabila digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.

D.      Cara mencegah dan menangani apabila terkena boraks dan formalin
Berikut ini cara mencegah dan menanganinya apabila terkena boraks dan formalin tersebut.
Cara untuk menangani apabila terkena boraks dan formalin:
1.      Bila terhirup
a.       Jika aman memasuki daerah papara, pindahkan penderita ke tempat yang aman.
b.      Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan.
c.       Segera hubungi dokter.
2.      Bila terkena kulit
a.       Lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin.
b.      Cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak da dipastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit.
c.       Pada bagian yang terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar.
d.      Bila perlu,segera hubungi dokter.
3.      Bila terkena mata
a.       Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.
b.   Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata.aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9 persen (seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit.
c.       Segara bawa ke dokter.
4.      Bila tertelan
a.    Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat, karena apabila dibiarkan dan tidak langsung ditangani bisa berakibat fatal bahkan  menimbulkan kematian.

DAFTAR PUSTAKA

Meitasi, Anggun. 2010. Karya Tulis Mengenal Politektik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Cibitung-Bekasi. Purbalingga: SMA N 1 Purbalingga.

Nuryadi, Ambyah. 2008. Skripsi Aplikasi Game Virtual Orkestra Saron Menggunakan Makromedia Flash 8. Universitas PGRI Yogyakarta.

Sunarti, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Ilmiah. Yogyakarta. Universitas PGRI Yogyakarta.

www.beritaindonesia.co.id
www.depkes.go.id
www.gizi.net
www.sdmuhcc.net